Alt text for Image: aplikasi pinjaman uang online
Bagi sebagian orang, aplikasi pinjaman uang online seperti KrediFazz kerap menjadi pilihan atau bahkan harapan dalam mendapatkan pinjaman yang cepat dan mudah untuk berbagai kebutuhan. Bukan hanya cepat dan mudah, aplikasi pinjaman uang online juga biasanya memiliki kelebihan yang tidak ditawarkan lembaga pinjaman konvensional. Mulai dari persyaratan yang mudah, bisa diajukan di mana saja lewat aplikasi, hingga tidak diperlukannya jaminan atau survei.
Dengan kemudahan ini, banyak orang merasa bahwa pengajuan pinjaman online sudah pasti akan disetujui. Padahal faktanya, nggak demikian. Banyak juga orang yang pengajuan pinjamannya di aplikasi fintech sering ditolak karena pada dasarnya fintech juga memiliki regulasi dan cukup ketat dalam menyaring calon debiturnya. Biasanya, ketika menolak pendaftaran atau pengajuan pinjaman calon nasabah, perusahaan fintech jarang menyebutkan alasannya secara jelas.
Sebagai calon nasabah, mungkin kita akan bingung, salahnya di mana, ya?
Nah, buat kamu yang mengalaminya, coba yuk cek 5 hal berikut yang mungkin adalah penyebab dari ditolaknya pengajuan pinjamanmu di aplikasi fintech.
Persyaratan awal pinjaman tidak terpenuhi
Rata-rata aplikasi fintech biasanya mengajukan syarat yang harus dipenuhi pengguna sebelum mengunduh aplikasi, menggunakan layanan, atau mengajukan pinjaman. Syarat ini seperti “filter” kelayakan di awal bagi calon pengguna. Syarat ini biasanya simple dan mudah, terdiri atas minimum dan maksimum usia, jumlah penghasilan, serta domisili pengguna. Simple dan mudah, namun wajib terpenuhi seluruhnya.
Salah satu contohnya ada KrediFazz, aplikasi pinjaman uang online cepat dengan syarat yang terbilang mudah dipenuhi, yaitu:
- Pengguna adalah WNI dengan usia 18 – 60 tahun.
- Punya penghasilan minimal Rp 3 juta per bulannya.
- Berdomisili di Indonesia.
Jika kamu sudah memenuhi 3 poin tersebut, artinya kamu “lolos” seleksi untuk mengunduh dan menggunakan layanan pinjaman di KrediFazz. Sebaliknya, jika dirasa ada 1 syarat yang tidak bisa terpenuhi, misalnya jumlah penghasilan yang kurang dari jumlah minimal, maka kemungkinan besar kalo kamu unduh dan pinjam uang di KrediFazz, pengajuanmu akan ditolak.
Dokumen yang kurang lengkap, kurang terbaca, atau tidak valid
Fase kedua setelah memenuhi syarat utama, umumnya kamu akan diminta untuk mengunggah sejumlah dokumen pribadi sebagai syarat pengajuan pinjaman. Dokumen ini biasanya meliputi KTP, foto selfie, hingga slip gaji. Jika sudah mengunggah dokumen ini, barulah kamu bisa mengajukan nominal pinjaman di aplikasi pinjaman terkait.
Dalam proses pengunggahan dokumen, banyak masalah bisa terjadi. Mulai dari foto yang blur, pencahayaan yang kurang, data yang tidak valid/asli, hingga dokumen yang terlupa diunggah. Hal ini bisa menjadi penyebab ditolaknya pengajuan pinjamanmu oleh fintech. Selain memastikan semua data asli dan atas namamu sendiri, pastikan juga ketika memotret atau mengunggahnya ke aplikasi fintech, hasil fotonya jelas, terang, dan mudah dibaca ya.
Pengajuan pinjaman kurang atau lebih dari persyaratan yang berlaku
Tahap ketiga setelah mengunggah dokumen adalah proses pengajuan pinjaman. Di tahap ini kamu bisa mengajukan nominal, memilih tenor, hingga melihat simulasi pinjaman. Setiap fintech umumnya memiliki batas minimal dan maksimal nominal pinjaman yang bisa diajukan pengguna.
Di KrediFazz contohnya, pengguna bisa meminjam dana mulai dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 3 juta dengan tenor cicilan mulai 30 hari, 3 bulan, dan maksimal sampai 6 bulan. Sementara suku bunganya adalah sebesar 0,3% per hari atau maksimal hanya 9% per bulan. Informasi ini penting untuk kamu ketahui di awal agar kamu tidak meminjam kurang dari atau lebih dari batas yang sudah ditentukan. Dengan begitu, kesempatan pengajuan pinjamanmu disetujui akan lebih besar.
Nama peminjam dan pemilik rekening berbeda
Tahap berikutnya setelah mengisi nominal pinjaman dan memilih tenor, kamu akan diminta juga untuk mengisi data rekening untuk keperluan pencairan. Nama peminjam dalam dokumen utama (KTP atau slip gaji) harus sama dengan nama rekening yang kamu daftarkan. Jika kamu mengunggah rekening bank berbeda dengan nama peminjam, pengajuan pinjamanmu akan berpotensi besar ditolak. Sebab, datamu akan dianggap tidak valid atau dianggap sebagai orang berbeda. Meskipun alasannya adalah tidak punya rekening/pinjam rekening teman/keluarga.
Tidak mengangkat telepon konfirmasi pinjaman
Terakhir, meski pinjaman online jarang yang menerapkan survei, biasanya telepon konfirmasi kepada calon peminjam yang sudah mengajukan pinjaman akan tetap dilakukan oleh pihak fintech. Tujuannya untuk mengonfirmasi pinjaman sekaligus memastikan bahwa calon peminjam adalah sosok nyata yang bisa dihubungi, bukan bot atau fiktif. Tahap ini termasuk yang krusial dalam proses pengajuan pinjaman. Biasanya, pihak fintech akan menelepon beberapa kali jika calon peminjam tidak mengangkat. Jika semua rangkaian telepon dari pihak fintech tidak terangkat oleh peminjam, umumnya pinjaman akan berpotensi ditolak karena dianggap tidak ada konfirmasi.